1.1
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan
jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
- Pengertian
Perilaku Konsumen oleh para ahli sebagai berikut :
1. James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan
tindak-tindakan individu secara langsung terlibata dalam usaha memperoleh dan
menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan
yang mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)
2. David L Loundon
Perilaku konsumen dapat di Definisikan
sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang
dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan
barang-barang atau jasa (1984:6).
3. Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu,
kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya
sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber
lainya. (1979:6)
Dari beberapa Definisi tersebut di
atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum, kelompok, atau
organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonimi yang dapat di pengaruhi
linkungan.
A. Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah
cabang dari ilmu ekonomi yang
mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar
dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi
mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
memengaruhi penawaran
dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan
harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan
permintaan barang dan jasa selanjutnya.Individu yang melakukan kombinasi
konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar,
akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua
hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah
yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan
ekonomi, inflasi, pengangguran,
berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam
tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap
hal-hal tersebut.
v Variable-variabel dalam
mempelajari perilaku konsumen yaitu :
a. Variabel
Stimulus
Variabel stimulus merupakan variabel
yang berada di luar diri individu (vaktor eksternal) yang sangat
berpengaruh dlam proses pembelian. Contohnya merek dan jenis barang, iklan
pramuniaga.
b. Variabel
Respon
Variabel Respon merupakan hasil
aktipasi indifidu sebagai reaksi dari variabel stimulus. Variablel Respon
sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus contohnya
keputusan membeli barang, pembeli penilaian terhadap barang
c. Variabel
Interverning
Variabel Interverning adalah
variabvel antara variabel stimulus dan respons variabel intervening individu,
termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan
persepsi terhadap suatu barang.
B. Perilaku konsumen dalam Ilmu Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional,
kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari
masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
- Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut (full employment). Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan (under employment ) atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
- Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
- Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat (trade off) maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
Tinjauan Umum
Salah satu tujuan
ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi
dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro
menganalisa kegagalan
pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang
efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi
suatu pasar persaingan
sempurna. Bidang-bidang
penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai
keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam
situasi ketidakpastian,
serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga
mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk
dalam sistem pasar.
C. Faktor Utama yang mempengaruhi
Perilaku Konsumen
Konsumen adalah individu yang
mempunyai warna tersendiri tiap-tiap individunya, sebagai pemasar kita perlu
memahami konsep pemikiran mereka dengan mereka faktor yang mempengaruhi
konsumen, seperti faktor :
1)
Faktor-faktor kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh
luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita akan membahas peranan yang
dimainkan oleh kebudayaan, sub budaya, dan kelas sosial pembeli.
-
Kebudayaan
Adalah faktor penentu keinginan dan
perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah
perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian
besar adalah dipelajari. Anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat
mempelajari seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui
sebuah proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting
lainnya. Karena itu, seseorang anak yang dibesarkan dalam kebudayaan tertentu
akan mempunyai nilai-nilai kebudayaan tertentu pula (seperti nilai prestasi dan
keberhasilan, aktivitas, efisiensi, dan kepraktisan, kemajuan, kenyataan,
kenyamanan material, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal,
kemanusiaan dan sikap serta jiwa muda).
-
Sub Budaya
Setiap budaya mempunyai
kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan
sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya.
-
Kelas Sosial
Sebenarnya, semua masyarakat manusia
menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan-lapisan sosial ini kadang-kadang
berupa sebuah sistem kasta dimana para anggota kasta yang berbeda memikul
peranan tertentu dan mereka tak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Malah
lebih sering lapisan sosial itu berbentuk kelas sosial. Kelas sosial
adalah sebentuk kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah
masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam
setiap jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku sama.
2)
Faktor-Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi keluarga,
status, dan peranan sosial.
-
Kelompok Referensi
Perilaku seseorang amat dipengaruhi
oleh berbagai kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
-
Keluarga
Para anggota keluarga dapat
mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua
maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber
orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan,
disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak).
-
Peranan dan Status
Sepanjang kehidupan, seseorang
terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu : keluarga, klub dan organisasi.
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai
Peranan dan Status.
3)
Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga
dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya,
pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
4)
Faktor Psikologis
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi
oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar,
kepercayaan dan sikap.
-
Motivasi
Seperti yang diterangkan oleh teori
Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus),
disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian
kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai),
selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status)
dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan
perwujudan diri).
-
Persepsi
Fenomena yang ditangkap oleh panca
indera dan dimaknai oleh pikiran.
-
Belajar
Sewaktu orang berbuat, mereka
belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang
individu yang bersumber dari pengalaman.
-
Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang
memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang
dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan
penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan
kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa
obyek atau gagasan.
Menurut Kotler dan Armstrong (1996) terdapat dua faktor
dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor
internal.
- Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor
yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy,
dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki
pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan prilaku konsumen.
Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering
dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
- Faktor internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam
faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan
belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang
bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari
mempelajari sesuatu.
D. Metode–Metode Penelitian Perilaku Konsumen
Macam-macam penelitian konsumen :
Ada dua macam penelitian konsumen,
yaitu penelitian yang bersifat eksplorasi dan penelitian tentang kesimpulan
konsumen
Ø Penelitian ekplorasi :
Metode yang digunakan dalam penelitian ekplorasi konsumen adalah metode
mempengaruhi dan metode memfokuskan kelompok.
Ø Metode mempengaruhi konsumen
: Melalui pemberian sugesti kepada konsumen secara sepontan
1. Metode
memusatkan atau mempokuskan kelompok konsumen. Kelompok konsumen tersebut
mengasosiasi kanya secara bebas terhadap masalah-masalah yang ada dalam pasal.
2. Pendekatan
penelitian konsumen
Penelitian eksplorasi tidak di
rencanakan untuk menyimpulkan jawaban dalam meneliti pertanyaan yang diberikan
konsumen. Oleh karena itu, peneliti megenai kesimpulan konsumen terhadap sutu
produk, mereka dan pelayanan itu penting peneliti kesimpulan konsumen dapat
juga digunakan menentukan apa yang mempengaruhi konsumen.
Pendekatan penelitian konsumen Ada
dua pendekatan penelitian, yaitu pendekatan penelitian cross-soctional dan longitudinal.
- Pendekatan penelitian cross-sectional : Pendekatan ini di maksud untuk meneliti aspek-aspek perilaku konsumen yang menggunakan waktu secara relative singkat misalnya meneliti perubahan perilaku konsumen pada watu tertentu mempelajari nilai dan sikap kosumen terhadaf suatu produk dalm momen waktu tertentu.
- Pendektan penelitian longitudinal: Pendekatan ini dimaksud untuk meneliti-aspek perilaku konsumen yang terjadi dalam beberapa periode waktu tertentu, Misalnya : mengadakan penelitian mengenai pendekatan masyarakat tentang suatu produk dapat bertahan selama beberapa waktu. Pendekatan penelitian longitudinal dilakukan pada periode waktu yang relative lama, sedangkan pendekatan penelitian cross-sctional menggnakan waktu yang relative singkat atau sesaat.
1.2
Pemikiran yang benar tentang konsumen
- Konsumen adalah RAJA
- Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian.
- Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang menghadapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu.
- Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yangmenguntungkan secara sosial asalkan pengamanan hukum, etika, dan moralberada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi.
1.3
Penelitian Konsumen sebagai Bidang Ilmu Dinamis
Pendekatan dalam meneliti Perilaku
Konsumen
Terdapat tiga
pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama
adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi
dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang
dan focus group discussion untuk memahami apa makna
sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan
dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan kedua
adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan
behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini
bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan
pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey
untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang
konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan
sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga
disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan
hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk
memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi,
yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga
pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas
perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan
analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau
seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Roda
Analisis Konsumen
Roda
analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti,
menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi
pemasaran yang lebih baik. Roda analisis konsumen terdiri dari tiga
elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.
Afeksi
dan kognisi
Elemen
pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen
terhadap suatu stimuli atau
kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen,
misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal
dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda,
namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia
dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, mood, dan evaluasi.
Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe
afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan
yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu
terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan
pernafasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya
lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem
kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi,
merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses
menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam
sebuah lingkungan. mengevaluasi
berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau
buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti
menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan.
Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan
menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktifitas kognisi yang
terjadi dalam ke empat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi
utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal,
dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi kedua
adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif
seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi
pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan
melaksanakan alternatif itu.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.