Akhir akhir ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang sangat pesat. Apabila beberapa waktu lalu televisi, koran, dan radio sangat diandalkan sebagai media untuk menyampaikan berita atau informasi, maka saat ini terdapat sarana-sarana baru yang digunakan untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi.
Dengan handphone yang terkoneksi dengan internet, seseorang dapat mengakses berita dan peristiwa yang terjadi pada saat yang sama, tidak perlu menunggu koran cetak terbit keesokan harinya. Bahkan dengan adanya twitter yang dapat diakses melalui handphone, seseorang yang berada di sebuah pertemuan atau perjalanan dapat tetap mengikuti jalannya pertandingan sepakbola meski tidak melihatnya secara langsung di televisi.
Data menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat 29.4 juta pengguna twitter yang 86.98% -nya mengakses lewat handphone. Pengguna aktif facebook di Indonesia mencapai 55 juta, menjadikan Indonesia sebagai pengguna facebook terbesar keempat di dunia. Sementara itu khusus di Jakarta, dengan 7.4 juta pengguna facebook, saat ini Jakarta merupakan Ibukota Facebook. Jakarta juga merupakan kota penghasil tweet terbesar di dunia, dimana 2.5% tweet berasal dari kota ini.
Indonesia pun kini sedang diserbu dengan layanan instant messaging lintas platform mobile. Layanan Instant messaging merupakan layanan sepeBerbagai aplikasi buatan Amerika hingga China pun mencoba memikat konsumen Indonesia.
Di Tanah Air, setidaknya sampai saat ini ada empat aplikasi yang bersaing ketat. Mulai dari Whatsapp, Line, Kakao Talk dan WeChat.
Memang masih ada beberapa lagi layanan sejenis di toko online. Namun, setidaknya empat aplikasi di atas yang rajin memperkenalkan diri melalui iklan dan media massa.
Semuanya pasti mengklaim menawarkan layanan yang berbeda dan lebih unggul satu sama lain. Sehingga tak sekadar saling bertukar pesan semata.
Benarkah demikian? Hanya konsumen tentunya yang tahu dan merasakan.
Nah, detikINET mencoba mengulik lebih dalam mengenai keunggulan dan fitur yang ada di empat aplikasi instant messaging tersebut. Supaya Anda bisa pilah-pilih layanan mana yang cocok. Berikut hasilnya.
1. Whatsapp
Saat BlackBerry Messenger (BBM) memiliki keterbatasan karena hadir di platform BlackBerry saja, WhatsApp mencoba mencuri perhatian pengguna smartphone. WhatsApp dibesut oleh mantan punggawa Yahoo Brian Acton dan Jan Koum yang berbasis di California, Amerika Serikat.
Aplikasi ini secara umum berbayar, dimana pada awalnya pelanggan disuruh membeli lisensi dalam jangka waktu tertentu. Secara keseluruhan, antara BBM dengan WhatsApp tidak jauh berbeda. Hanya bisa saling bertukar pesan, gambar, suara dan membuat grup chatting.
Karena fitur standarnya tapi bisa lintas smartphone, banyak pengguna yang beralih dari BBM ke WhatsApp.
Nah, bila BBM berbasis pin BlackBerry, maka WhatsApp ini berdasarkan nomor telepon yang didaftarkan.
Karena berbasis nomor ponsel inilah, tak sedikit yang mengeluhkan pengguna nomor tak dikenal yang tiba-tiba bisa mengirimkan pesan. Group chat dibatasi hanya 30 nomor. Tapi, selain admin yang biasanya hanya pembuat grup, tidak ada yang bisa menambahkan nomor atau teman lainnya.
Kelebihan: WhatsApp terletak pada antarmuka dan fungsi yang standar. Sehingga siapapun bisa dengan mudah menggunakannya, termasuk kalangan pebisnis yang tak ingin layanan macam-macam.
Kekurangan: Fitur yang hanya standar di tengah persaingan memang relatif disukai atau tidak. Tapi yang agak mengganjal di pengguna WhatsApp terkadang harus membayar untuk jangka waktu tertentu.
Platform: Android, iOS, BlackBerry, Symbian, S40, BlackBerry OS, BlackBerry 10 dan Windows Phone.
2. LINE
Menurut cerita, awal dibuatnya aplikasi instant messaging Line untuk 'menolong' pria yang tak bisa mengungkapkan kata-kata kepada wanita. Sehingga jadilah Line terkenal tak hanya sebagai penyampai pesan kata, namun juga sticker -- semacam animasi yang lucu-lucu. Jadi, kebanyakan pengguna Line lebih sering bertukar sticker ketimbang kata.
Sticker yang lucu yang membuat Line booming dimanfaatkan sang pengembangnya, NHN Japan, untuk berjualan sticker. Line tak sekadar menawarkan instant messaging, karena pada kenyataanya pengguna bisa menelpon sesama anggota Line dengan berbasis VoiP (Voice Internet Protocol).
Ini yang sedikit membedakan Line dengan layanan sejenis, pengguna bisa melakukan switch ke PC.
Fitur lain yang mungkin dianggap penting adalah, pengguna Line bisa mengetahui apakah pesannya sudah dibaca atau belum. Timeline adalah fitur lain yang ditawarkan oleh pengguna Line. Pengguna bisa menuliskan segala aktivitasnya layaknya di Facebook.
Karena lintas platform, bermain game yang sudah dibuat pun bisa dilakukan oleh pengguna Line secara bersamaan. Tentu saja pengguna bisa saling membalas dengan sticker yang unyu-unyu.
Kelebihan: Tak hanya sekedar bertukar pesan tertulis. Pengguna pun bisa berbagi sticker dengan karakter yang tak biasa. Termasuk saat beralih ke PC.
Kekurangan: Walaupun pada dasarnya Line tidak berbasis nomor telephon.Pengguna bisa dengan mudah meng-add akun Line, tanpa perlu di-approve. Bagi sebagian orang, tahu-tahu nongol akun yang tidak dikenal atau tidak diinginkan mungkin menganggu. Walau setelah itu bisa diblok.
Platform: iOS, Android dan BlackBerry.
3. Kakao Talk
Datang dari Korea Selatan, Kakao Talk kembali mencoba peruntungannya di pasar Indonesia. Selain fitur standar, seperti berbagai pesan dan gambar, apalagi yang bisa diberikan oleh KakaoTalk?
Tentu saja kemampuannya untuk menelpon gratis berbasis VoIP. Tapi kelebihan free call di KakaoTalk, pengguna bisa menelpon secara bersamaan tanpa batas. Memang semakin banyak yang diajak ngobrol bareng akan berpengaruh dari kualitas suaranya. Tergantung kualitas internet yang digunakan.
KakaoTalk sepertinya memang tidak menawarkan fitur sebanyak Line, seperti game atau jejaring sosial.
Tapi kelebihannya ada pada Item Shop yang menjual sticker bercitarasa lokal. Sebut saja item dari blogger kenamaan, Benazio atau sticker lucu dari Pocong. Menariknya lagi, pengguna bisa menggunakan emoticon tersebut selama 90 hari sebelum membelinya.
Kelebihan: Menelpon gratis atau group chat sesama akun dengan jumlah sangat banyak menjadi kelebihan di KakaoTalk. Item seperti sticker atau emticon pun bisa dijajal sebelum dibeli.
Kekurangan: Bagi sebagian orang emoticon di Kakao Talk kurang ekspresif. Apalagi fitur yang ditawarkan juga nanggung, tidak sedikit tapi tidak banyak juga.
Platform: iOS, Android dan BlackBerry.
4. WeChat
Fitur seperti berbagi pesan, VoiP dan emoticon sudah pasti ada di WeChat. Namun soal emoticon, detikINET merasa kurang banyak dan terlalu mainstream. Berbagi aktivitas pun bisa dilakukan seperti layaknya Line. Agak beda adalah fitur Look Around, yang memungkinkan pengguna mencari sesama pengguna WeChat di lokasi tempatnya berada.
Ingin pindah komputer, pengguna WeChat sudah bisa melakukannya. Karena layanan instant messaging asal China ini telah menyajikannya. Tapi berbeda dengan Line, pengguna tak perlu repot-repot mendownload versi desktop. Karena cukup dengan scan QR code pengguna langsung switch ke PC.
Kelebihan: Fitur Look Around dan switch ke PC yang mudah, menurut detikINET, paling menarik dari WeChat ini. Terlepas dari fitur standar lainnya.
Kekurangan: Kalau Anda penggemar berat ikon bergerak yang lucu, WeChat sepertinya kurang berasa dari segi karakter dan ekspresinya.
Platform: iOS, Android dan BlackBerry.
Referensi:
Detik.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.