NPM : 19210757
Kelas : 3EA13
"Hancurnya Generasi Muda Indonesia"
Setiap remaja memiliki ciri khasnya tersendiri di setiap era, dan saat ini pun remaja di Indonesia memiliki fenomena baru. Fenomena Alay dan Ababil sedang menyerang generasi muda indonesia saat ini. Istilah Alay pertama kali dikenal di forum dunia maya dan juga beberapa jejaring sosial. Seseorang yang dikategorikan sebagai Alay memiliki perilaku yang unik, baik dari tata bahasa, cara berpakaian, dan gaya hidupnya di lingkungan sosial.
Menurut Koentjara Ningrat:
“Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya. Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar.”
Menurut Selo Soemaridjan:
“Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa lebih keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu.”
Saya sangat menyangsikan bahwa generasi (alay dan ababil) ini bisa menjadi penerus bagi generasi lawas dimasa depan.
Oleh karena itu, fenomena alay dan ababil harus segera diakhiri jika kita tidak ingin bangsa ini hancur.
Sumber : Google.com
Menurut Koentjara Ningrat:
“Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya. Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar.”
Menurut Selo Soemaridjan:
“Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa lebih keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu.”
Saya sangat menyangsikan bahwa generasi (alay dan ababil) ini bisa menjadi penerus bagi generasi lawas dimasa depan.
Oleh karena itu, fenomena alay dan ababil harus segera diakhiri jika kita tidak ingin bangsa ini hancur.
Sumber : Google.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.